GuidePedia

0
Era digital adalah kondisi kehidupan di mana semua kegiatan yang praktis dan efisien karena dipermudah dengan adanya teknologi. 

Inilah masa kini yang sedang kita jalani dan akan terus berkembang.

Era digital yang terus berkembang juga membawa dampak pada perubahan kehidupan pada generasi masa kini, yaitu perbedaan zaman kita sebagai orang tua. Di sinilah yang menuntut kita sebagai untuk banyak belajar, bagaimana mendidik anak agar menjadi generasi cerdas, pintar, dan berakhlak mulia. 

Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Batam Kota berbagi ilmu parenting bagaimana mendidik anak di era digital kepada jamaah majelis taklim di Perumahan Taman Raya Tahap, Batam Kota, Kota Batam, pada Jumat 12 November 2021.

RKI Batam Kota menggandeng praktisi pendidikan dan konsultan keluarga, Suprapti SE MPd untuk memberikan materi dan berbagi pengalaman mendidik anak yang hidup di zaman digital.

Kata Bu Prapti, mendidik anak di era digital menjadi tantangan bagi orang tua karena kita dan anak anak tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi tersebut. Akibatnya kemajuan tersebut mengubah perilaku kita dan anak-anak. 

"Dalam menyikapi perubahan perilaku tersebut jangan sampai kita negatif dalam menanggapinya, karena hal tersebut bisa merusak pikiran anak kita yang mengakibatkan anak-anak menjadi generasi yang lemah," ujar Bu Prapti

Hal ini bertentangan dengan firman Allah Surah Annisa: 9 "Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang yang mereka khawatir terhadap kesejahteraanya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang baik."

Lalu bagaimana kita mewujudkan agar anak-anak kita tidak menjadi generasi yang lemah?

Pertama, mengambil tanggung jawab pengasuhan anak
Pendidikan anak adalah tanggung jawab penuh orang tua, sedangkan sekolah, madrasah, pesantren hanya membantu orang tua dalam mendidik anak-anak. 

Kedua, jadilah orang tua yang kuat, pintar, hangat dan bersahabat
Kuat dengan memiliki spiritualitas tinggi, visi, dan cita-cita. 
Pintar, orang tua harus mau untuk terus belajar. 
Hangat, dengan berlaku lembut, penyayang, penuh cinta terhadap anak. 
Bersahabat, dengan selalu berkomunikasi, mendengarkan curahan hati anak, mengerti keinginan anak, bisa mengarahkan dengan cara yang menyenangkan. 

Ketiga, ada sinergi pengasuhan antara suami dan istri
Orang tua harus kompak dalam menjalankan kehidupan rumah tangga, kompak dalam visi, pola asuh, komunikasi, sikap, dan aturan. 

Keempat, tanamkan nilai kebenaran dan kebaikan
Contoh pada kisah Lukman Al Hakim dalam Alquran "Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika Dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya memempersekutukan Allah adalah kedzoliman yang besar." (QS Lukman:13) 

Kelima, mengajarkan, memberi teladan, membimbing dan mengawasi
Memberikan pengajaran, pengarahan tentang berbagai hal dalam kehidupan, menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, membimbing dan melakukan pengawasan lingkungan, permainan, dan pergaulan anak. 

Keenam, ada kerjasama dengan pihak sekolah atau pesantren 
Dengan mewujudkan good digital citizens yaitu menjadi warga digital yang sehat dan bermartabat dengan terus memberikan edukasi kepada anak-anak. 

Ketujuh, doa kepada Allah SWT
Dengan memperbaiki hubungan dengan Allah dan senantiasa melakukan perbaiki diri. 

Pemaparan materi yang sangat menarik membuat acara menjadi hidup dengan berbagai pertanyaan dari para jamaah hingga tak terasa waktu maghrib datang. Acara ditutup dengan pembagian Kartu Tanda Anggota (KTA) PKS yang sudah jadi kepada beberapa peserta yang sudah mendaftar.

Posting Komentar

 
Top