GuidePedia

0
PKS Kepri -
Aksi bersama masyarakat Tanjung Uma menolak reklamasi

BATAM – Rencana reklamasi yang akan dilakukan oleh PT Bumi Mas Putra Perkasa dikhawatirkan akan berakibat rusaknya hutan mangrove di wilayah pantai Kampung Tua Tanjung Uma. Hal tersebut pun memancing protes dari warga, tak terkecuali Rohaizat, Anggota DPRD Kota Batam Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga putra asli kampung tua tersebut. 

“Akan ada kerusakan lahan mangrove yang disebabkan aktivitas perusahaan ini nantinya, tentu akan sangat merugikan masyarakat khususnya para nelayan, selain itu perusahaan juga tidak memiliki izin untuk melakukan aktivitas di wilayah kampung kami ini,” papar Rohaizat dalam aksi bersama masyarakat, Ahad (30/05/2021). 

Pihak perusahaan berdalih saat ini memiliki PL dari BP Batam, namun hal itu juga dibantah oleh Rohaizat.
Rohaizat (berdiri) bersama masyarakat Tanjung Uma

“Titik yang diklaim perusahaan itu masuk ke dalam wilayah kampung tua. Jika mereka mengklaim memiliki PL dari BP Batam, maka warga juga punya bukti berupa dokumen-dokumen lama yang bisa membuktikan bawa wilayah ini sudah ada sebelum BP Batam atau yang dulu disebut Otorita Batam ada,” tegas Rohaizat. 

Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) yang disahkan pada Paripurna tanggal 30 Desember 2020 lalu menyebutkan bahwa semua kampung tua sudah masuk dalam wilayah permukiman.

Saat aksi bersama, pria yang juga merupakan tokoh di Kampung Tua Tanjung Uma tersebut menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak takut pada ancaman yang ditujukan kepada mereka.

“Masyarakat Tanjung Uma jangan resah! Isu Tanjung Uma hendak digusur bukan terjadi baru-baru ini saja, sejak saya masih SD pun hal tersebut sudah sering terjadi, saya tahu persis karena memang saya lahir di kampung tua ini,” tutur pria yang akrab disapa Pak Long Itu.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Batam itu juga mengajak pada warga agar senantiasa kompak. Karena hal tersebut adalah kunci mempertahankan kampung tua tercinta mereka. 

“Dari dulu sudah sering ada pihak luar yang datang ke kampung tua kita untuk mengukur lahan, katanya mau digusur dan lainnya, tapi warga selalu kompak dan sama-sama mengusir pihak-pihak yang meresahkan itu. Sekarang juga kita masih terus melakukan hal tersebut, jika ada pihak-pihak yang ingin menyerobot wilayah kita maka kita harus melawan!” seru Rohaizat dan disambut semangat oleh warga yang hadir.

Posting Komentar

 
Top