GuidePedia

0
Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid

JAKARTA — Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menerima Delegasi Gerakan Internasional Boikot, Divestasi, dan Sanksi Terhadap Israel (BDS National Committee), di ruang kerja, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Aktivis organisasi yang datang ke komplek parlemen adalah General Coordinator BDS International Committee Mahmud Nawajaa, International Secretariat Member of The BDS National Committee Maren Mantovani, BDS National Committee Coordinator For Asia Pasific Apoorva Gautam, Co-Inisiator BDS Indonesia Lisa Listiana, dan para pendamping organisasi itu.
 
Mahmud Nawajaa dalam pertemuan itu menyampaikan apresiasi terhadap sikap Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel.

Indonesia dikatakan mempunyai sikap yang sangat mereka apresiasi ketika konsisten bela Palestina dengan menolak dan memboikot Timnas Israel saat hendak digelar Piala Dunia U-20 di Indonesia.
 
Diungkap BDS National Committee sudah bergerak ke berbagai negara. Aktivitas yang dilakukan disebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan, seperti politisi, masyarakat, dan pebisnis. Organisasi itu datang ke Jakarta sebab Indonesia merupakan negara yang bersikap konsisten dan tegas menolak normalisasi hubungan dengan Israel, bahkan Indonesia konsisten mengutuk keras penjajahan yang terus dilakukan oleh Israel serta kejahatan kemanusiaan yang dilakukan israel terhadap Palestina (Gaza, Masjid Al Aqsha, dan Tepi Barat).

“Gerakan BDS ini sudah mendapat banyak dukungan dari publik di berbagai negara seperti Norwegia, Brasilia, Afrika Selatan, bahkan dari kalangan masyarakat di Amerika Serikat,” ujar Mahmud Nawajaa.
 
Terkait pembelaan Indonesia terhadap Palestina, HNW menyebut langkah yang demikian merupakan amanat dari UUD NRI Tahun 1945.

“Kita konsisten membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, karena melaksanakan ketetentuan konstitusi, Pembukaan UUD 45. Apalagi Presiden-presiden Indonesia sejak zaman Bung Karno sampai zaman pak Jokowi, juga konsisten menyuarakan sikap tolak penjajahan israel dan dukung kemerdekaan Palestina sebagaiamaa ketentuan dalam alinea 1 Pembukaan UUD 45 itu,” ujarnya.

Disampaikan kepada delegasi yang datang, sejak Presiden Soekarno (peristiwa Konferensi Asia Afrika, Asian Games 1962, dan lainnya) hingga Presiden Joko Widodo, sikap yang demikian sudah ditegaskan dan ditunjukan kepada dunia internasional oleh pemerintah Indonesia.
 
Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo saat digelar KTT OKI di Jakarta mengajak kepada anggota-anggota OKI untuk lebih efekfif melakukan pembelaan terhadap Palestina dan menekan penjajah Israel.

“Salah satu perlawanan yang diusulkan adalah dengan memboikot produk Israel di tanah pendudukan,” ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
 
Meski Indonesia sudah menegaskan dan melakukan langkah yang demikian, sayangnya ajakan tersebut belum mendapat sambutan yang maksimal dan kongkrit dari negara anggota OKI lainnya.

Di pihak Indonesia sendiri diakui belum memgambil langkah-langkah yang lebih konkret untuk melakukan tindaklanjut dari apa yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo saat KTT OKI itu.
 
Langkah yang diambil Indonesia untuk membela Palestina disuarakan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunai Hassanal Bolkiah.

Dalam sikapnya, ketiga negara membela kemerdekaan Palestina dan menolak berlanjutnya kejahatan Israel termasuk terhadap masjid alAqsha.

Meski sudah dilakukan secara bersama namun HNW mengakui belum juga ada langkah lebih maju dan lebih kongkrit daripada gerakan itu.
 
Kepada BDS National Committee, Wakil Ketua Majelis Syura PKS tersebut mendorong agar organisasi itu bertemu dengan anggota DPR yang berada di Komisi I dan BKSAP.

“Di DPR ada perwakilan seluruh partai politik sehingga diharapkan dukungan untuk membela Palestina dengan memboikot produk Israel lebih efektif,” ujar alumni Pondok Pesantren Gontor itu.
 
BDS National Committee diharap juga oleh HNW untuk melakukan kerja sama dan sosialisasi aktivitas yang dilakukan di Malaysia dan Brunai guna menindaklanjuti dari statement yang pernah dilakukan oleh Joko Widodo, Muhyiddin Yassin, dan Hassanal Bolkiah.

“Bila Indonesia mendapat dukungan dari negara lain, Indonesia akan semakin percaya diri berada dalam posisi yang makin konsisten dan efektif membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan israel, antara lain dengan melakukan pemboikotan terhadap Israel dan produk-produknya,” ujarnya.
 
Sebagai organisasi yang bergerak di dunia internasional, HNW mengingatkan agar BDS National Committee juga berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang ada di negara Eropa dan Amerika Serikat sebab selama ini berbagai kebijakan yang menguntungkan Israel banyak dihasilkan dari negara di Eropa dan Amerika Serikat.

“Namun di sana banyak komunitas masyarakat yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahannya, banyak juga komunitas yang masih peduli HAM dan anti Apartheid yang menentang penjajahan Israel atas Palestina. Agar gerakan mereka lebih efektif membantu Palestina merdeka dan menghentikan penjajahan serta laku teror maupun apartheid yang terus saja dilakukan terhadap Palestina,” pungkasnya.

Posting Komentar

 
Top