GuidePedia

0
Muhammad Mustofa menunjukkan SMS hoaks yang disebar di kalangan kawan-kawan buruhnya

BATAM (25/11) -- Wakil Ketua Fraksi PKS di DPRD Kota Batam merasa difitnah dengan sebaran pesan (broadcasting) SMS pada para buruh di tengah aksi aliansi serikat buruh di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (25/11/2021).

Aliansi dari serikat-serikat buruh di Kota Batam melakukan aksi di beberapa titik dengan tujuan akhir gedung Graha Kepri di kawasan Batam Center untuk menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya meminta kenaikan UMP/UMK sebesar 7 hingga 10 persen dan mencabut Omnibus Law.

Tiba-tiba beredar pesan SMS pada para Anggota FSPMI yang sedang lakukan aksi yang isinya mengajak untuk menghentikan aksi; yang berasal dari nomor ponsel Anggota DPRD Kota Batam dari PKS yang juga mantan Ketua FSPMI Kota Batam, Muhammad Mustofa.

Saat dikonfirmasi, Mustofa yang selama ini komitmen membela buruh merasa kaget dan mengatakan bahwa SMS tersebut jelas bukan dari dirinya. Mustofa pun baru menyadari nomor ponsel miliknya telah kena hack dari orang yang tidak bertanggung jawab.

"Saya kaget juga, kawan-kawan buruh yang langsung telpon ke saya, yang intinya menanyakan maksud dari SMS tersebut. Saat itu saya sedang rapat dengan anggota dewan lainnya," sebut Mustofa.

Kawan-kawan buruh Mustofa juga sempat curiga dengan isi SMS ajakan stop aksi, karena menggunakan dialek bahasa yang tidak dipakai Mustofa; dan menyinggung dua nama partai, mahasiswa, dan wali kota.

Panglima Garda Metal FSPMI Batam yang juga pemimpin aksi hari ini, Suprapto juga menyebut nomor ponsel Mustofa kena hack.

"Jangan ada yang percaya kalau dapat SMS macam-macam, nomor teman kita Mustofa baru saja di-hack," imbau Suprapto. 

"Itu jelas hoaks dan provokasi. Ini merupakan efek karena statement saya selalu keras dan membuat pihak-pihak yang di dalam sistem menjadi jenuh," kata Mustofa.

Dijelaskannya, perjuangan teman-teman buruh yang saat ini dilakukan jelas tidak mudah dan berat karena melawan sistem. Sistem yang tidak berpihak kepada buruh sendiri.

"Sistem yang diciptakan negara tetapi malah membuat rakyatnya sengsara," imbuh Mustofa.

Menurut Mustofa, apa yang dilakukan oleh serikat buruh masih dalam koridor dan terarah. Aksi ini dilakukan agar pimpinan negara mendengar dan Gubernur Kepri serta Wali Kota Batam melawan sistem pemerintah pusat.

"Tetapi tidak bisa dipungkiri, bahwa Gubernur Kepri tidak akan berani melawan sistem, karena secara aturan kerja gubernur sudah dibatasi dari aturan yang ada. Jelas yang salah itu di pusat. Di sini teman-teman buruh meminta hal yang mudah, agar pemerintah bisa memenuhi hak buruh," terangnya.

Bunyi pesan berantai tersebut, "Woy sudahla bubar balek aje takde guna lahtu demo demo nak jadi penyusah aje kalian tu semua, adek2 mahasiswa aje dah dikasih duet sama Rudi, partai Nasdem dan PAN punya pasal lah ni nak ambil muka aje di aksi buruh tu".

"Kami sangat menyayangkan atas kejadian ini, SMS ini merupakan tindakan yang sangat tidak sportif," tambah Mustofa.

"Siapapun pengirimnya, kami sampaikan bahwa ini tidak akan menghentikan aksi pembelaan kami terhadap buruh di Batam," tegas Mustofa.

Posting Komentar

 
Top