GuidePedia

0

Ahmad Syaikhu (Presiden PKS)

Idul Adha adalah peristiwa yang mengajarkan kita tentang totalitas. Yakni totalitas pengorbanan dan totalitas ketaatan.

إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Begitulah yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Ribuan tahun silam, kedua manusia istimewa ini melakukan amalan yang tak dapat diterima oleh akal manusia. Nabi Ibrahim as sebagai seorang ayah mendapat perintah menyembelih anaknya, Ismail. Karena beliau taat kepada Allah Swt, instruksi tersebut dikerjakan meski Sang Anak masih kecil dan sudah lama dinantikan kelahirannya. Sementara itu, Ismail mengikhlaskan dirinya disembelih. Allahu Akbar!

Karena itu, mari kita teladani keduanya. Perintah untuk menyembelih adalah bermakna agar ketika kita berkurban, maka 'sembelihlah' keegoisan kita. Saat kita berkurban, sembelih pula kesombongan, keangkuhan, perilaku koruptif, dan merasa paling benar sendiri. Serta perilaku tak adil dalam menegakkan hukum: tajam ke bawa tapi tumpul ke atas.

Kurban mengajarkan kita untuk berkolaborasi dengan 'menyembelih' sikap individualstis. Mengajarkan kita untuk peduli dengan 'menyembelih' sikap acuh kita pada sesama. Juga mengajarkan kita untuk untuk bersatu dengan 'menyembelih' aksi adu domba yang memecah-belah.

Semoga Allah Swt menerima amal ibadah kurban kita. Aamiin.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H

Posting Komentar

 
Top