Menurut Abdul Rahman, Nuruddin adalah salah satu politisi PKS yang pada saat menjadi wakil rakyat sangat baik dan selalu memberi masukan yang berharga. Ia pula yang selalu mengingatkan untuk shalat tepat waktu kepada seluruh anggota dewan yang beragama Islam.
“Beliau adalah sahabat, guru dan orangtua yang selalu mengingatkan kita semua untuk shalat tepat waktu,” ungkap Abdul Rahman yang diminta pihak keluarga untuk memberi kata sambutan di hadapan ratusan pelayat yang memadati Masjid Baiturrahman, Sekupang, Batam, Rabu (2/12).
Selain itu kenangan Abdul Rahman terhadap tokoh Jamaah Tabligh Kepri ini adalah sebagai aktivis dakwah yang santun. Meski setiap hari menggunakan pakaian takwa, ternyata sosok Nuruddin itu sangat luwes dalam bergaul. Beliau menurutnya tidak canggung untuk berkomunikasi dengan partai-partai lain, termasuk dengan anggota dewan yang non muslim. Keberadaan beliau di DPRD Kepri pada saat itu begitu menyejukan.
Namun di balik sikap santunnya, ternyata Nuruddin juga memiliki ketegasan dalam hal-hal yang prinsip. Abdul Rahman teringat, pernah suatu kali Nuruddin ditugaskan partai sebagai anggota pansus lambang Provinsi Kepri. Ketika ada salah satu anggota dewan menginginkan untuk mengganti slogan “Berpancang Amanah Bersauh Marwah” Nuruddin tegas untuk menolaknya.
Slogan “Berpancang Amanah Bersauh Marwah” menurutnya adalah identitas melayu yang islami. Marwah dalam bahasa Arab adalah muru’ah yang artinya adalah menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik.
“Jadi wajar ustadz Nuruddin tegas mempertahankan karena ini bagian dari doa untuk Kepri,” tambah Abdul Rahman.
Selepas tidak menjadi wakil rakyat, hubungan PKS dengan Nuruddin tetap harmonis. Beberapa kali saling kunjung mengunjungi dan setiap diberi undangan di acara PKS beliau selalu menyempatkan hadir. (isy)
Posting Komentar