GuidePedia

0
PKS KepriElektabilitas calon presiden (capres), Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan. Sedangkan elektabilitas capres Joko Widodo (Jokowi) justru stagnan dan cenderung menurun.
Pengamat politik Univerisitas Jayabaya, Igor Dirgantara memperkirakan elektabilitas Prabowo akan mampu menyalip Jokowi dalam dua minggu terakhir. "Perkiraan saya dalam dua pekan ini elektabilitas Prabowo akan terus naik," kata Igor saat dihubungi wartawan, Sabtu (28/6).

Igor mengatakan elektabilitas Prabowo berpeluang kalahkan Jokowi karena didukung mesin partai yang solid. Partai yang bergabung dalam koalisi Merah Putih tidak akan tinggal diam menghadapi sisa waktu menjelang pemilu. "Gerindra dan PKS pasti solid. Golkar punya akar infrastruktu," ujar Igor.

Sebaliknya Igor justru melihat kubu Jokowi akan disibukan dengan klarifikasi berbagai persoalan di DKI Jakarta. Misalnya, kata Igor, potensi kerugian keuangan APBD DKI yang mencapai Rp 1 triliun lebih selama di bawah pemerintahan Jokowi. "Bagaimanapun juga, ini berpengaruh disisa dua pekan terakhir," ujar Igor.

Sebelumnya dalam survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) pada 20-25 Mei silam, elektabilitas Jokowi-JK masih memimpin dengan 44,72%. Sedangkan, Prabowo-Hatta masih 39,28%.
Kondisi itu lantas berbalik pada survei yang dilakukan Puskaptis 6-12 Juni. Prabowo unggul dengan 44,64% dan Jokowi 42,97%. Lantas pada survei yang berlangsung 16-21 Juni, capres nomer urut satu itu melaju dengan perolehan 45,60% sedangkan Jokowi 43,21%. [rol]

Posting Komentar

 
Top