GuidePedia

0
PKS Kepri - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim bahwa sistem penghitungan suara yang mereka miliki lebih canggih dari KPU. Pasalnya, PKS menggunakan mekanisme tabulasi suara melalui internet dengan cara memindai (scanning) formulir C-1 yang langsung terkirim ke laman PKS.

"Pemilu 2014 PKS agak lebih maju sedikit dari KPU pusat. Tabulasi dari masing-masing TPS, melalui scan formulir C-1 dan dikumpulkan ke laman DPP PKS, dalam tempo paling lambat 3 hari kerja kita bisa mendapat hasil lengkap perolehan suara masing-masing partai dan caleg," kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu PKS Syahfan Sampurno, di Jakarta, Senin (17/2).

Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mencegah kecurangan dalam penghitungan suara. Selain melakukan scanning, PKS juga menggunakan metode mengirim pesan singkat (SMS) ke server milik PKS.
Dikatakan, banyak partai lain yang menitip kepada PKS untuk mengawasi proses penghitungan suara sebab, selain KPU, partai lain tidak menemukan metode seperti itu dalam mengawasi tabulasi suara.

"Mudah-mudahan ini jadi pembanding, banyak mereka yang menumpang untuk mengawasi gerakan lawannya dari partai lain. Karena di partai mereka belum ada," ujarnya.

Sasar Golput
Presiden PKS Anis Matta mengatakan, selain menyasar kelompok golput pihaknya juga mengincar kursi di empat provinsi dimana PKS menjadi minoritas yaitu, Bali, NTT, Sulut, dan Papua.


"Di tempat itu kita belum dapat kursi di DPR. PKS punya etalase demokarsi supaya tidak perlu bicara lagi soal hak-hak minoritas, keterbukaan, tetapi kita bicara dengan fakta dimana kita menjadi minoritas kita bisa catat kemenangan," katanya.

Dirinya meyakini, jumlah pemilih tradisional PKS tidak berkurang tetapi juga tidak bertambah. Dengan begitu pihaknya lebih fokus untuk mendapat suara dari kelompok golput.

"Pemilih tradisional kami bertahan. Sasaran kami sekarang lebih menyasar kelompok golput. Mudah-mudahan pemilih tradisional kami dapat kami pertahankan," kata Anis. [beritasatu.com]

Posting Komentar

 
Top