“Ada 100 posko penanganan banjir dilevel kelurahan telah terbentuk. Jika setiap posko melibatkan 10 sumber daya manusia meliputi berbagai tugas, dari mulai penggalangan dana, evakuasi korban, tenaga medis dan distribusi logistik. Itu artinya ada 1000 relawan yang terlibat dalam aksi sosial ini. Dan kader inti PKS menjadi supporter utama dalam penanganan banjir Bekasi ini," kata Muhammad Nuh kepada tim media PKS Kabupaten Bekasi.
Dalam teknisnya, PKS Kabupaten Bekasi menentukan satu posko utama sebagai pusat informasi yang dikelola oleh tim inti penanganan banjir. "Ada enam posko koordinasi yang tersebar di enam dapil. Dan paling tidak ada posko ditiap kelurahan yang juga dibentuk oleh kader PKS," ungkap dai muda ini.
Disinggung darimana PKS mendapatkan dana untuk bantuan, Nuh menjelaskan semua bantuan dari PKS berasal dari kantong para kader PKS sendiri dan para donatur.
"Sebagian besar anggaran tentu saja berasal dari penggalangan dana dari kantong kader PKS. Dan model penggalangan dana seperti ini tidaklah aneh diinternal PKS. Kami biasa menyebutnya “sunduquna juyubuna” (kas kita adalah kantong kita). Sebagian lagi, juga berasal dari para donatur dan relasi yang percaya kepada ketulusan kader PKS," terang caleg nomor urut 1 dapil 3 Kabupaten Bekasi ini.
Nuh menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh PKS dalam penanganan korban bencana alam semestinya dilakukan juga oleh semua partai politik (parpol). "Agar pengelolaan parpol bekerja dalam framework “fastabiqul khairat”. Apalagi saat ini wibawa parpol tengah terdegradasi karena lemahnya kepercayaan publik akibat perilaku negatif sebagian politisi," ujarnya.
Lebih lanjut Nuh mengatakan PKS siap membantu siapa saja untuk kebaikan. "Kader PKS tidak bisa berpangku tangan dan berdiam diri melihat kesulitan anak bangsa. Kader PKS juga terjun di DKI untuk membantu korban banjir. Jangan keruhkan ketulusan kerja kader kami untuk masyarakat. Karena tujuan utama kami berpartai adalah pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.
Posting Komentar