“Pemilu Raya internal PKS, itu adalah bentuk ketaatan PKS terhadap amanat undang-undang yang meminta partai politik bersikap demokratis dalam menentukan kadernya untuk mengisi jabatan puncak di pemerintahan nantinya yaitu presiden,” kata Akbar Tandjung di Jakarta, Senin (6/1).
Hasil Pemilu Raya PKS lanjutnya, juga cukup punya nilai yang bisa dipertanggun jawabkan ke publik. “Hasilnya kan sudah terlihat. PKS menetapkan kadernya seperti Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan bahkan juga ada Tifatul Sembiring sebagai kader yang layak jadi Capres PKS dan itu dapat dipertanggungjawabkan ke publik,” tegasnya.
Jadi dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang, sudah ada dua partai yakni Demokrat dan PKS yang sudah menyelenggarakan konvensi. “Sedangkan sebelumnya sejarah politik di Indonesia mencatat Partai Golkar yang pertama kali melaksanakan konvensi Capres,” ujarnya.
Karena itu, sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tandjung kembali menyuarakan agar Capres Golkar itu betul-betul dipilih melalui mekanisme demokratis dan terbuka sebagaimana yang diamanatkan undang-undang.
“Saya tidak akan henti-hentinya menyuarakan agar Golkar memilih capresnya secara demokratis,” ujar Akbar Tandjung.
Posting Komentar