GuidePedia

0
PKS Kepri - Kios Tujuh Karya yang berjualan kasur, kursi dan lemari saat itu baru dibuka. Tak lama, dengan berjalan agak terburu-buru satu demi satu orang datang “menyerbu” tempat usaha dari Pengurus DPRa PKS Mangsang, Sei Beduk, Batam itu. Ketika diberi penjelasan satu demi satu pun pergi dengan wajah sumringah.

Selain berusaha mebel, Dedem Musbat, pria bersuku Sunda ini kini memiliki satu “profesi” tambahan, yaitu memberi informasi seputar teknis pengambilan bantuan pemerintah pusat kepada siswa miskin.

Sudah berbulan-bulan baik di rumah maupun di tempat usahanya didatangi warga tanpa memandang suku dan agama. Ada yang bersuku Jawa, Batak, Minang dan tentu saja Sunda dan banyak lainnya. Tidak juga hanya menerima yang beragama Islam saja, yang Katholik, Protestan dan semua agama pun dilayani dengan cara yang sama. Ramah dan tuntas.

Dedem berujar, kedatangan para tamunya tidak memandang waktu. Bisa pagi, siang dan malam.

Dedem hanyalah salah satu dari rumah kader PKS yang “diserbu” warga. Hampir seluruh rumah kader-kader PKS  Batam kerap “diserbu” masyarakat. Diserbu warga bukan karena kesalahan yang dibuat oleh kader, namun justru karena masyarakat ingin mengetahui bagaimana teknis pengambilan bantuan dana pemerintah untuk siswa miskin.

Karena di awal tahun 2013 sampai sekarang, pemerintah pusat memberikan bantuan siswa miskin kepada para siswa dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Atas informasi dari anggota DPR RI PKS Dapil Kepri, Herlini Amran, kader-kader PKS se Batam langsung mendata dengan bekerja sama dengan pihak perangkat RT/RW dan sekolah.

Dan hasilnya, khusus Kecamatan Sei Beduk 7 ribu siswa terjaring untuk mendapatkan bantuan.


Tentu, advokasi dari anggota dewan PKS yang bekerja apik dengan para kader-kadernya di bawah menjadikan warga bisa tersenyum sumringah. Dapat bantuan pemerintah sekitar setengah juta rupiah itu bagi keluarga miskin bak mendapat durian runtuh.

Banyak warga tidak menduga, mereka yang tidak punya akses dengan PKS akan diperhatikan. Mereka tersentuh dengan kerja-kerja PKS yang tidak memandang suku dan agama dalam menentukan siapa yang layak dapat bantuan pemerintah tersebut. Satu lagi yang membuat warga memberi apreasi, uang yang mereka terima tanpa potongan sepersen pun.

Pihak RT/RW pun berterimakasih. Atas advokasi dari PKS, warganya bisa mendapat bantuan yang sangat membantu untuk proses belajar.

Bahkan tidak sedikit dari warga yang mengira bahwa bantuan itu dari PKS.“Bukan dari PKS ibu, ini dari pemerintah, kami hanya memberi jalan saja”, ujar kader PKS. “Iya, aku tahu itu, cuma ‘istilah’ masyarakat ini dari PKS,” ujar ibu dengan gaya khas Bataknya.  (isy)

Posting Komentar

 
Top